
Durian yang bernama latin Durio zibenthinus Murr ini memang nikmat baik dimakan langsung maupun dalam bentuk olahan makanan. Dagingnya yang lembut, aromanya yang tajam, membuat mulut tak bisa berhenti meski harus mencicipi sampai beberapa butir.
Durian mengandung lemak, karbohidrat juga alkohol. Tapi jangan khawatir, seperti halnya lemak alpukat, durian juga mengandung lemak tak jenuh yang menyehatkan. Namun kandungan lemak alpukat lebih tinggi dua kali lipat dari durian. Tapi durian memiliki kandungan karbohidrat tinggi dibandingkan jenis buah lainnya. Dalam satu 100 gramnya bisa mengandung 27,9 gram karbohidrat.
Kandungan gizi durian bisa dikatakan lengkap. Selain lemak juga mengandung vitamin A dengan kandungan vitamin C yang cukup tinggi.
Harganya bisa bervariasi tergantung keunggulan setiap varietasnya. Tentu saja, durian yang paling populer keunggulannya saat ini masih ditempati durian asal Thailand, durian montong.
Makanya Thailand sampai saat ini menempati posisi sebagai negara pengekspor durian terbesar di dunia. Padahal spesies durian juga tersebar di beberapa negara termasuk Indonesia yang memiliki sekitar 27 spesies durian.
Durian montong unggul dengan dagingnya yang tebal, manis, bijinya yang kecil dengan aroma yang tajam membuat durian montong begitu digemari. Masyarakat menamakan montong karena bentuknya seperti guling berwarna kuning. Montong dari bahas Thailand mon thong atau the golden pillow yang artinya si guling emas.
Namun, apapun spesies duriannya, durian bisa dinikmati dengan berbagai cara. Tak harus melumat dagingnya dari biji, durian bisa dinikmati dalam berbagai bentuk olahan durian. Di Kalimantan, durian diolah menjadi makanan bernama Tempoyak, tempoyak adalah daging durian matang hasil fermentasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar